Cinta dan Benci
1. Barangsiapa ingin dicintai Allah dan rasulNya hendaklah dia
berbicara benar (jujur), menepati amanat dan tidak mengganggu
tetangganya. (HR. Al-Baihaqi)
2.
Barangsiapa mengutamakan kecintaan Allah atas kecintaan
manusia maka Allah akan melindunginya dari beban gangguan manusia. (HR.
Ad-Dailami)
3. Paling kuat tali hubungan keimanan ialah cinta karena Allah dan benci karena Allah. (HR. Ath-Thabrani)
4. Cintamu kepada sesuatu menjadikan kamu buta dan tuli (HR. Abu Dawud dan Ahmad)
5. Cinta berkelanjutan (diwariskan) dan benci berkelanjutan (diwariskan). (HR. Bukhari)
6. Siapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah hendaklah
dia mengamati bagaimana kedudukan Allah dalam dirinya. Sesungguhnya
Allah menempatkan hambaNya dalam kedudukan sebagaimana dia menempatkan
kedudukan Allah pada dirinya. (HR. Al Hakim)
Dukun dan Peramal
1. Barangsiapa mendatangi dukun peramal dan bertanya kepadanya
tentang sesuatu (lalu mempercayainya) maka shalatnya selama empat puluh
malam tidak akan diterima. (HR. Muslim)
2. Barangsiapa mendatangi dukun peramal dan percaya kepada ucapannya
maka dia telah mengkufuri apa yang diturunkan Allah kepada Muhammad Saw.
(Abu Dawud)
3. Sesungguhnya pengobatan dengan mantra-mantra, kalung-gelang penangkal sihir dan guna-guna adalah syirik. (HR. Ibnu Majah)
4. Barangsiapa membatalkan maksud keperluannya karena ramalan
mujur-sial maka dia telah bersyirik kepada Allah. Para sahabat bertanya,
“Apakah penebusannya, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Ucapkanlah: “Ya
Allah, tiada kebaikan kecuali kebaikanMu, dan tiada kesialan kecuali
yang Engkau timpakan dan tidak ada ilah (tuhan / yang disembah) kecuali
Engkau.” (HR. Ahmad)
5. Ramalan mujur-sial adalah syirik. (Beliau mengulanginya tiga kali)
dan tiap orang pasti terlintas dalam hatinya perasaan demikian, tetapi
Allah menghilangkan perasaan itu dengan bertawakal. (HR. Bukhari dan
Muslim)
Penjelasan:
Thair artinya burung. Ramalan tentang mujur dan sial semula dikaitkan dengan burung yaitu suara atau arah terbangnya.
Hewan
1. Rasulullah Saw melarang membunuh hewan dengan mengurungnya dan membiarkannya mati karena lapar dan haus. (HR. Muslim)
2. Allah melaknat orang yang menyiksa hewan dan memperlakukannya dengan sadis. (HR. Bukhari)
3. Nabi Saw melarang mengadu domba antara hewan-hewan ternak. (HR. Abu Dawud)
Penjelasan:
Mengadu kerbau, sapi, domba, kambing, ayam dan lain sebagainya.
4. Seorang wanita masuk neraka karena mengikat seekor kucing tanpa
memberinya makanan atau melepaskannya mencari makan dari serangga tanah.
(HR. Bukhari)
5. Seorang wanita pelacur melihat seekor anjing di atas sumur dan
hampir mati karena kehausan. Lalu wanita itu melepas sepatunya,
diikatnya dengan kerudungnya dan diambilnya air dari sumur (lalu
diminumkan ke anjing itu). Dengan perbuatannya itu dosanya diampuni.
(HR. Bukhari)
Kebersihan
1.
Sesungguhnya Allah baik dan menyukai kebaikan, bersih, dan
menyukai kebersihan, murah hati dan senang kepada kemurahan hati,
dermawan dan senang kepada kedermawanan. Karena itu bersihkanlah halaman
rumahmu dan jangan meniru-niru orang-orang Yahudi. (HR. Tirmidzi)
Penjelasan:
Orang-orang Yahudi suka menumpuk sampah di halaman rumah.
2. Suatu keharusan atas tiap orang muslim mandi dan memakai wewangian serta gosok gigi pada hari Jum’at. (HR. Ahmad)
3. Fitrah manusia ada lima yaitu dikhitan (disunat), mencukur rambut
kemaluan, menggunting (merapikan) kumis, memotong kuku (kuku tangan dan
kaki) serta mencabuti bulu ketiak. (HR. Bukhari)
4. Sesungguhnya banyak siksa kubur dikarenakan kencing maka
bersihkanlah dirimu dari (percikan dan bekas) kencing. (HR. Al Bazzaar
dan Ath-Thahawi)
5. Barangsiapa tidur dan tangannya masih berbau atau masih ada bekas
makanan dan tidak dicucinya lalu terkena sedikit gangguan penyakit kulit
maka janganlah menyalahkan kecuali dirinya sendiri. (HR. Ibnu Hibban
dan Abu Dawud)
6. Malaikat jibril terus-menerus berpesan agar aku menggosok gigi
(bersiwak) sehingga aku khawatir gigi-gigiku tanggal dan aku ompong
tanpa gigi. (HR. Ath-Thahawi)
7. Wahai Abu Hurairah, potonglah (perpendek) kuku-kukumu.
Sesungguhnya setan mengikat (melalui) kuku-kuku yang panjang. (HR.
Ahmad)
Penjelasan:
Mengikat dengan sihir, rayuan dan godaan.
8. Janganlah kamu kencing di air yang tidak mengalir kemudian kamu berwudhu dari situ. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
9. Apabila seorang bersenggama dengan isterinya dan hendak
mengulangi, hendaklah dia berwudhu lebih dulu agar lebih segar
pengulangannya. (HR. Muslim)
10. Siapa yang mengenakan pakaian hendaklah dengan yang bersih. (HR. Ath-Thahawi)
11. Apabila seorang bangun tidur jangan langsung memasukkan tangannya
ke dalam ember (bak) air sehingga mencucinya lebih dulu tiga kali.
Sesungguhnya dia tidak mengetahui dimana tangannya bermalam atau dimana
tangannya melayang. (HR. Abu Dawud)
Kesombongan
1. Tiada masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari kesombongan. (HR. Muslim)
2. Barangsiapa memanjangkan pakaiannya (sehingga menyeret di tanah)
karena kesombongannya maka Allah tidak akan memandangnya kelak pada hari
kiamat. (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Keagungan adalah sarungKu dan kesombongan adalah pakaianKu.
Barangsiapa merebutnya (dari Aku) maka Aku menyiksanya. (HR. Muslim)
4. Selagi orang berjalan dan merasa bangga dengan tutup kepala dan
kedua baju rangkapnya maka tiba-tiba dia dibenamkan ke dalam tanah lalu
dia bergelimang di dalam tanah sampai hari kiamat. (HR. Muslim)
5. Ada tiga perkara yang membinasakan yaitu hawa nafsu yang dituruti,
kekikiran yang dipatuhi, dan seorang yang membanggakan dirinya sendiri.
(HR. Ath-Thabrani dan Anas)
6. Barangsiapa membanggakan dirinya sendiri dan berjalan dengan
angkuh maka dia akan menghadap Allah dan Allah murka kepadanya. (HR.
Ahmad)
Al-Quran
1. Aku tinggalkan untuk kalian dua perkara. Kalian tidak akan sesat
selama berpegangan dengannya, yaitu Kitabullah (Al Qur’an) dan sunnah
Rasulullah Saw. (HR. Muslim)
2. Sesungguhnya Allah, dengan kitab ini (Al Qur’an) meninggikan
derajat kaum-kaum dan menjatuhkan derajat kaum yang lain. (HR. Muslim)
Penjelasan:
Maksudnya: Barangsiapa yang berpedoman dan mengamalkan isi Al Qur’an
maka Allah akan meninggikan derajatnya, tapi barangsiapa yang tidak
beriman kepada Al Qur’an maka Allah akan menghinakannya dan merendahkan
derajatnya.
3. Apabila seorang ingin berdialog dengan Robbnya maka hendaklah dia membaca Al Qur’an. (Ad-Dailami dan Al-Baihaqi)
4. Orang yang pandai membaca Al Qur’an akan bersama malaikat yang
mulia lagi berbakti, dan yang membaca tetapi sulit dan terbata-bata maka
dia mendapat dua pahala. (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Sebaik-baik kamu ialah yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya. (HR. Bukhari)
6. Orang yang dalam benaknya tidak ada sedikitpun dari Al Qur’an ibarat rumah yang bobrok. (Mashabih Assunnah)
7. Barangsiapa mengulas Al Qur’an tanpa ilmu pengetahuan maka bersiaplah menduduki neraka. (HR. Abu Dawud)
Penjelasan:
Maksud hadits ini adalah menterjemah, menafsirkan atau menguraikan Al
Qur’an hanya dengan akal pikirannya sendiri tanpa panduan dari hadits
Rasulullah, panduan dari para sahabat dan ulama yang shaleh, serta tanpa
akal dan naqal yang benar.
8. Barangsiapa menguraikan Al Qur’an dengan akal pikirannya sendiri
dan benar, maka sesungguhnya dia telah berbuat kesalahan. (HR. Ahmad)
9. Barangsiapa membaca satu huruf dari Al Qur’an maka baginya satu
pahala dan satu pahala diganjar sepuluh kali lipat. (HR. Tirmidzi)
Pembicaraan dan Ucapan
1. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berbicara yang baik-baik atau diam. (HR. Bukhari)
2. Siapa yang memberi jaminan kepadaku untuk memelihara di antara
rahangnya (mulut) dan di antara kedua pahanya (kemaluan) niscaya aku
menjamin baginya surga. (HR. Bukhari)
3. Barangsiapa akhir ucapannya “Laa ilaaha illallah” ‘Tiada Tuhan selain Allah’ niscaya dia masuk surga.( HR. Abu Dawud)
4. Sesungguhnya di antara ungkapan kata dan keterangan adalah sihir. (HR. Bukhari)
5. Bila seorang dari kamu sedang marah hendaklah diam. (HR. Ahmad)
Penjelasan:
Bicara saat emosi (marah) dapat menyesatkan.
6. Diam (tidak bicara) adalah suatu kebijaksanaan dan sedikit orang yang melakukannya. (HR. Ibnu Hibban)
7. Sesungguhnya Allah melarang kamu banyak omong, yang diomongkan,
dan menyia-nyiakan harta serta banyak bertanya. (HR. Asysyihaab)
8. Apabila ada orang yang mencaci-maki kamu tentang apa yang dia
ketahui pada dirimu, janganlah kamu mencaci-maki dia tentang apa yang
kamu ketahui pada dirinya karena pahalanya untuk kamu dan kecelakaan
untuk dia. (HR. Ad-Dailami)
9. Barangsiapa banyak bicara maka banyak pula salahnya dan
barangsiapa banyak salah maka banyak pula dosanya, dan barangsiapa
banyak dosanya maka api neraka lebih utama baginya. (HR. Ath-Thabrani)
10. Kebanyakan dosa anak Adam karena lidahnya. (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)
11. Berhati-hatilah dalam memuji (menyanjung-nyanjung), sesungguhnya itu adalah penyembelihan. (HR. Bukhari)
12. Seorang memuji-muji kawannya di hadapan Nabi Saw, lalu beliau
berkata kepadanya, “Waspadalah kamu, sesungguhnya kamu telah memenggal
lehernya, sesungguhnya kamu telah memenggal lehernya (diucapkan
berulang-ulang)”. (HR. Ahmad)
13. Taburkanlah pasir ke wajah orang-orang yang suka memuji dan menyanjung-nyanjung.(HR. Muslim)
14. Tahukah kamu apa ghibah itu? Para sahabat menjawab, “Allah dan
rasulNya lebih mengetahui.” Beliau bersabda, “Menyebut-nyebut sesuatu
tentang saudaramu hal-hal yang dia tidak sukai.”(HR. Muslim)
15. Seorang mukmin bukanlah pengumpat, pengutuk, berkata keji atau berkata busuk. (HR. Bukhari dan Al Hakim)
16. Semua umatku diampuni kecuali yang berbuat (keji) terang-terangan
yaitu yang melakukannya pada malam hari lalu ditutup-tutupi oleh Allah,
tetapi esok paginya dia membeberkan sendiri dengan berkata, “Hai Fulan,
tadi malam aku berbuat begini…begini.” Dia membuka tabir yang telah
disekat oleh Allah Azza wajalla. (Mutafaq’alaih)
17. Yang paling aku takutkan bagi umatku adalah orang munafik yang pandai bersilat lidah. (HR. Abu Ya’la)
Pengobatan dan Penyakit
1. Mereka bertanya, “Ya Rasulullah, apakah kami berobat?” Beliau
menjawab, “Ya, wahai hamba-hamba Allah. Sesungguhnya Allah meletakkan
penyakit dan diletakkan pula penyembuhannya, kecuali satu penyakit yaitu
penyakit ketuaan (pikun)”. (HR. Ashabussunnah)
2. Allah menurunkan penyakit dan menurunkan pula obatnya, diketahui
oleh yang mengetahui dan tidak akan diketahui oleh orang yang tidak
mengerti. (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Barangsiapa mengobati sedang dia tidak dikenal sebagai ahli pengobatan maka dia bertanggung jawab. (HR. Ibnu Majah)
4. Apabila terjadi dalam satu negeri suatu wabah penyakit dan kamu di
situ janganlah kamu ke luar meninggalkan negeri itu. Jika terjadi
sedang kamu di luar negeri itu janganlah kamu memasukinya. (HR. Bukhari)
5. Wafat karena wabah adalah mati syahid. (HR. Bukhari)
Penjelasan:
Tentu tidak setingkat dengan gugur di jalan Allah.
6. Janganlah orang sakit mengunjungi orang sehat. (HR. Bukhari dan Muslim)
7. Sebaik-baik menjenguk orang sakit adalah berdiri sebentar (tidak
berlama-lama) dan ta’ziah (melayat ke rumah duka) cukup sekali saja.
(HR. Ad-Dailami)
8. Allah tidak menjadikan penyembuhanmu dengan apa yang diharamkan atas kamu. (HR. Al-Baihaqi)
Penjelasan:
Yang haram tidak dapat dijadikan obat untuk menyembuhkan penyakit.
9. Apabila seorang yang sakit dari kamu menginginkan sesuatu makanan berikanlah. (HR. Ibnu Majah)
10. Mohonlah kepada Allah keselamatan dan afiat (kesehatan).
Sesungguhnya tiada sesuatu pemberian Allah sesudah keyakinan (iman)
lebih baik daripada kesehatan. (HR. Ibnu Majah)
11. Larilah dari penderita lepra sebagaimana kamu lari dari harimau. (HR. Bukhari)
12. Apabila seorang hamba sakit sedang dia biasa melakukan sesuatu
kebaikan maka Allah berfirman kepada malaikat: “Catatlah bagi hambaKu
pahala seperti yang biasa ia lakukan ketika sehat.” (HR. Abu Hanifah)
13. Rasulullah Saw ditanya tentang azal (mengeluarkan air mani diluar
kemaluan istri). Beliau lalu menjawab, “Lakukanlah yang kamu pandang
baik dan apa yang telah ditakdirkan Allah pasti akan terjadi, dan bukan
kepastian bahwa dari tiap air mani dapat terjadi anak. “(HR. Al Hakim)
Persoalan-Persoalan Pribadi
1. Ambillah kesempatan lima sebelum lima: mudamu sebelum tua, sehatmu
sebelum sakit, kayamu sebelum melarat, hidupmu sebelum mati, dan
senggangmu sebelum sibuk. (HR. Al Hakim dan Al-Baihaqi)
2. Pandanglah orang yang di bawah kamu dan janganlah memandang kepada
yang di atasmu, karena itu akan lebih layak bagimu untuk tidak menghina
kenikmatan Allah untukmu. (HR. Muslim)
3. Sesungguhnya persoalan-persoalan itu ada tiga macam, yaitu
persoalan yang jelas bagimu kebenarannya maka ikutilah, persoalan yang
jelas bagimu sesatnya maka jauhilah, dan persoalan yang terdapat
perselisihan di dalamnya maka serahkanlah (kembalikan penentuan
hukumnya) kepada yang alim (ilmuwan). (HR. Ath-Thabrani)
4. Buta yang paling buruk ialah buta hati. (HR. Asysyihaab)
5. Sesungguhnya Allah melampaui ketentuan bagiku dengan (memaafkan)
umatku dalam kesalahan yang tidak disengaja, karena lupa, dan karena
dipaksa melakukannya. (HR. Ibnu Majah)
6. Usia umatku antara enam puluh dan tujuh puluh tahun. Sedikit dari mereka yang melampauinya. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
7. Mungkin pelampiasan nafsu syahwat sebentar berakibat kesedihan yang lama. (HR. Al-Baihaqi)
Keterangan:
Banyak kasus yang terjadi, gara-gara melampiaskan nafsu syahwat
dengan berzina lalu hamil, maka hal tersebut menimbulkan trauma yang
dalam dan berkepanjangan bagi sang wanita. Orang tua dan keluarga
menjadi sedih dan malu. Juga akibat-akibat buruk lainnya yang dapat
terjadi diluar perkiraan.
8. Rasulullah bersabda dengan membawakan firman Allah dalam hadits
Qudsi: “Pandangan mata adalah panah beracun dari antara panah-panah
Iblis. Barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada-Ku maka Aku ganti
dengan keimanan yang dirasakan manis dalam hatinya.” (HR. Al Hakim)
9. Sa’ad bin Abi Waqqash berkata, “Ketika aku sakit, Rasulullah
datang menjenguk dan aku berkata, “Ya Rasulullah, bolehkah aku
mewakafkan seluruh hartaku?” Nabi Saw menjawab, “Tidak.” Aku bertanya
lagi, “Separonya?”, Nabi menjawab, “Tidak.” Aku bertanya lagi,
“Sepertiganya?” Beliau menjawab, “Meninggalkan keluargamu dalam keadaan
baik (senang) lebih baik daripada membiarkan mereka miskin mengemis pada
orang-orang.” (HR. Bukhari)
Keterangan:
Batas maksimum wasiat adalah sepertiga dari seluruh hartanya, karena sepertiga itu sudah banyak.
10. Barangsiapa bernazar untuk mentaati Allah, hendaklah dia
mentaatiNya dan barangsiapa bernazar untuk bermaksiat terhadap Allah
maka janganlah ia melakukannya. (HR. Bukhari)
11. Mimpi yang baik (sholeh) adalah dari Allah dan mimpi (buruk) adalah dari setan. (Bukhari)
12. Sesungguhnya yang dimaksud nazar ialah apa yang diharapkan dengannya keridhoan Allah ‘Azza wajalla. (HR. Ahmad)
13. Mimpi yang paling benar ialah (yang terjadi) menjelang waktu sahur (sebelum fajar). (HR. Al Hakim dan Tirmidzi)
14. Hak seorang muslim yang memiliki harta (peninggalan untuk
diwasiatkan) ialah tidak melampaui dua malam kecuali wasiatnya sudah
tertulis dan sudah ditangannya. (HR. Muslim)
15. Mimpi yang baik oleh seorang yang sholeh merupakan satu dari empat puluh enam bagian dari mimpi kenabian. (HR. Bukhari)
16. Apabila Allah memberikan kenikmatan kepada seseorang hendaknya
dia pergunakan pertama kali untuk dirinya dan keluarganya. (HR. Muslim)
17. Hendaklah kamu bertakwa kepada Allah. Jika seseorang membongkar
keburukan yang diketahuinya pada dirimu janganlah kamu membongkar
keburukan yang kamu ketahui ada pada dirinya. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Perzinaan
1. Apabila perzinaan dan riba telah melanda suatu negeri maka mereka
(penghuninya) sudah menghalalkan atas mereka sendiri siksaan Allah. (HR.
Ath-Thabrani dan Al Hakim)
2. Ada dua golongan dari penghuni neraka yang Aku tidak sampai
melihat mereka yaitu suatu kaum yang menyandang pecut seperti ekor sapi
(yang) dipakai untuk memukuli orang-orang dan wanita-wanita berpakaian
mini, telanjang. Mereka melenggang bergoyang. Rambutnya ibarat punuk
unta yang miring. Mereka tidak akan masuk surga atau mencium harumnya
surga yang sebenarnya dapat dirasakan dari jarak sekian sekian. (HR.
Muslim)
3. Tercatat atas anak Adam nasibnya dari perzinaan dan dia pasti
mengalaminya. Kedua mata zinanya melihat, kedua telinga zinanya
mendengar, lidah zinanya bicara, tangan zinanya memaksa (memegang dengan
keras), kaki zinanya melangkah (berjalan) dan hati yang berhasrat dan
berharap. Semua itu dibenarkan (direalisir atau diwujudkan) oleh kelamin
atau digagalkannya. (HR. Bukhari)
4. Perzinaan mengakibatkan kemiskinan. (HR. Al-Baihaqi dan Asysyihaab)
5. Perbuatan lesbian di antara kaum wanita adalah perzinaan. (HR. Ath-Thabrani)
Riya dan Nifak
1. Riya menyia-nyiakan amal sebagaimana syirik menyia-nyiakannya. (HR. Ar-Rabii’)
2. Yang paling aku takuti atas kamu sesudah aku tiada ialah orang
munafik yang pandai bersilat lidah. (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)
3. Tidak akan tiba hari kiamat sampai penguasa-penguasa tiap umat ialah orang-orang yang munafik. (HR. Ar-Rabii’)
4. Sesungguhnya riya adalah syirik yang kecil. (HR. Ahmad dan Al Hakim)
5. Seburuk-buruk manusia ialah orang yang mempunyai dua muka,
mendatangi kelompok ini dengan wajah yang satu dan mendatangi kelompok
lain dengan wajahnya yang lain. (Mutafaq’alaih)
6. Orang yang riya berciri tiga, yakni apabila di hadapan orang dia
giat tapi bila sendirian dia malas, dan selalu ingin mendapat pujian
dalam segala urusan. Sedangkan orang munafik ada tiga tanda yakni
apabila berbicara bohong, bila berjanji tidak ditepati, dan bila
diamanati dia berkhianat. (HR. Ibnu Babawih).
7. Paling banyak orang munafik dari umatku ialah yang pandai bacaannya. (HR. Bukhari)
8. Menyukai sanjungan dan pujian membuat orang buta dan tuli. (HR. Ad-Dailami).
9. Bila kamu melihat orang-orang yang sedang memuji-muji dan
menyanjung-nyanjung maka taburkanlah pasir ke wajah-wajah mereka. (HR.
Ahmad)